Saat Doa Bertemu Jawaban”
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini.
Segala sesuatu sudah tersusun rapi oleh tangan-Nya, bahkan sebelum kita memintanya dalam doa.
Awalnya hanya selembar cerita tentang siapa diri kami — dikirim pada 11 April 2025, tanpa harapan muluk-muluk, hanya sebait doa:
“Jika dia memang baik untukku, dekatkanlah.”
Lalu semesta perlahan bergerak.
27 April 2025, kami dipertemukan untuk pertama kalinya. Bukan pertemuan yang gemerlap, tapi cukup untuk membuat hati tenang.
Tak ada banyak kata manis, hanya percakapan sederhana yang terasa tulus.
Dari situ, kami tahu: ada sesuatu yang ingin kami perjuangkan bersama.
Waktu tak perlu lama untuk menyadari, bahwa kehadirannya adalah bentuk kasih sayang Tuhan yang paling lembut.
Maka 17 Mei 2025, ia datang ke rumah.
Membawa niat, membawa restu, membawa keberanian untuk memulai kehidupan yang baru.
Dan 22 Juni 2025, insyaAllah, kami akan mengikat janji suci.
Dengan segala ketidaksempurnaan kami, kami memilih untuk saling menerima,
saling menjaga, dan saling mencinta… dalam jalan yang Allah ridhai.
Ini bukan kisah cinta yang tiba-tiba membuat jantung berdebar,
tapi kisah yang datang pelan-pelan,
menenangkan,
menguatkan,
dan akhirnya menetap.
Karena ternyata…
doa yang tak pernah lelah dipanjatkan, akhirnya pulang dalam bentuk seseorang yang juga sedang berdoa untuk hal yang sama.