Kadang cinta hadir bukan dengan cara yang kita kira. Awalnya, kami hanya dekat sebagai dua orang yang saling peduli. Saling mengingatkan, saling mendukung, dan saling ada di setiap cerita. Tidak pernah terlintas bahwa semua itu akan menuntun kami sampai ke titik pernikahan.
Perjalanan tidak mudah. Ada cobaan yang datang silih berganti—ragu, jarak, bahkan godaan untuk menyerah. Tapi setiap kali hampir hilang arah, selalu ada alasan untuk tetap bertahan. Dari perhatian sederhana, doa diam-diam, hingga kesetiaan yang tidak pernah pudar.
Dari kedekatan yang tulus, lahirlah cinta yang dewasa. Cinta yang bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang percaya. Hingga akhirnya, kami berdiri di pelaminan, bukan lagi sebagai dua orang asing, melainkan sebagai suami dan istri.
Inilah takdir yang tidak terduga. Bahwa cinta sejati kadang lahir dari kebersamaan sederhana, tumbuh dalam ketulusan, dan akhirnya bertahan dalam ikatan pernikahan. Semoga perjalanan baru ini dipenuhi keberkahan, kebahagiaan, dan cinta yang semakin menguat setiap harinya.